Penataan Dakwah Islam Antara Keharusan Dan Kebutuhan[1]

Setiap muslim dan muslimah pada dasarnya mempunyai kewajiban untuk berdakwah, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar (HR) Muslim  dari Abu Sa’id Al-Khudri)


Penulis merasa miris ketika membaca sebuah tulisan yang membahas gerakan orientalis[2] dalam menghadapi islam. Mereka tak kenal menyerah untuk menumbangkan islam dan membuat islam bertekuk lutut kepada mereka. Kaum orientalis adalah pemeran utama dalam program kristenisasi dan penjajahan diberbagai pelosok dunia. Sampai saat ini, mereka terus memberikan sumbangan keuangan bagi kegiatan penyebaran Kristen dan kebudayaan Barat ke seluruh dunia Islam.

Disadari atau tidak, peng-kristenisasian di daerah-daerah terkhusus di daerah yang notabene terpencil dan kurang wawasan perihal ilmu pengetahuan, sering kali terjadi. Mereka berhasil me-murtad-kan masyarakat yang ada di sana hanya dengan iming-iming materi. Kita tahu bahwa keadaan ekonomi di daerah terpencil sangat kurang. Nah, keadaan inilah yang menjadi kesempatan kaum orientalis me-murtad-kan umat islam.

Jika melihat pergerakan umat islam dalam menyebarkan (baca: berdakwah) ajaran islam, saat ini sering kita lihat banyak program yang di gelar mengenai wawasan keislaman. Hal ini dimaksudkan agar umat islam mampu meresapi nilai-nilai keislaman sehingga umat islam tidak mudah untuk dijungkir balikan keimanannya. Namun penulis kira, program-program yang ada masih belum mampu menjadi persai guna melindungi keimanan umat islam.

Contoh kongkrit yang sering kita jumpai adalah program-program keislaman on air di televisi dan off air yang sering digelar oleh ormas-ormas islam.

Bukan bermaksud merendahkan program-program keislaman yang ada. hanya penulis merasa program-program yang sering kita jumpai itu hanya sebagai ceremonial belaka guna meramaikan industri hiburan.

Maka dengan realita yang ada, perlu adanya penataan ulang perihal dakwah[3] yang dilakukan agar dakwah dapat dilakukan secara efisien efektif, dan sesuai dengan kebutuhan. Maka sudah waktunya dibuat stratifikasi sasaran dakwah. Mungkin berdasarkan tingkat usia, tingkat pendidikan dan pengetahuan, tingkat sosial ekonomi dan pekerjaan, berdasarkan tempat tinggal, dan lain sebagainya. Salah satu arti hikmah dalam surat an-nahl : 125 adalah kemampuan untuk mengenal golongan dan kondisi sasaran dakwah.

Nurcholis majid pernah bilang bahwa dakwah harus ada perubahan, sebab kalau tidak dakwah akan kehilangan makna dan substansinya. Maka, melihat pernyataan tersebut sudah bukan waktunya lagi, dakwah dilakukan asal jalan, tanpa sebuah perencanaan yang matang baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun metode yang dipergunakannya.

Memang benar, sudah menjadi sunnatullah bahwa yang hak akan mengalahkan yang batil (Al-isra : 81), tetapi sunnatullah ini berkaitan pula dengan sunnatullah yang lain yaitu bahwasannya Allah sangat mencintai dan meridhai kebenaran yang diperjuangkan dalam sebuah barisan yang rapi dan teratur (As-shaff : 4)

Rumusan permasalahan umat islam Indonesia[4]
Ada lima masalah yang harus dihadapi ulama :
  1. Keterbelakangan sosial ekonomi. Pembangunan di Indonesia pada 25 tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga Indonesia tergolong Newly Industrialized Countreis (Negara Industri Baru) di samping Malaysia dan Thailand. Dengan penduduk berjumlah 185 juta jiwa (Data tahun 1995), wilayah yang luas, dan sumber kekayaan melimpah, Indonesia dinilai oleh banyak pengamat cukup potensial. Namun, pendapatan Indonesia masih sekitar 645 US $ sedangkan Malaysia 3115 US $ dan Thailand 1905 US $
  2. Keterbelakangan dalam bidang pendidikan. Setelah puluhan tahun menjalankan programnya, pendidikan islam masih belum menggembirakan.
  3. Lemahnya etos kerja umat islam. Lemahnya etos kerja ini menyangkut penerapan disiplin, penghargaan terhadap waktu, penentuan orientasi kepada masa depan, dan kemauan bekerja keras dengan penuh semangat.
  4. Belum terealisasinya ukhuwah islamiyah. Hendaknya, umat islam Indonesia – yang memiliki berbagai organisasi dengan program mereka masing-masing – dapat mewujudkannya.
  5. Umat islam Indonesia harus mengakhiri isolasinya dari pergaulan dunia. Umat islam tidak mungkin berjalan sendiri tanpa menjalin kerjasama dengan erbagai organisasi islam internasional.
Apa perubahan itu ?
Kata berubah berasal dari kata ubah, artinya “proses peralihan dari satu keadaan kepada keadaan lain”. Kata ini berasal dari bahasa arab Ghayyara-yughayyiru-taghyiran artinya “menukar” atau “mengganti”. Jika masuk pada bab tafaa’ul menjadi taghayyara-yataghayyaru-tahayyuran, artinya “perpindahan” atau “mebuat perubahan”. Kata taghayyur(perubahan) secara eksplisit disebut dalam Al-Qur’an.[5]

Bagaimana agar dakwah dapat terlaksana dengan baik ?
  1. Dakwah sering disalah mengertikan sebagai pesan yang datang dari luar. Pemahaman ini akan memawa konsekuensi kesalahlangkahan dakwah, baik dalam formulasi pendekatan metodologis, maupun formulasi pesan dakwahnya. Karena dakwah dianggap dari luar, maka langkah pendekatan lebih diwarnai dengan pendekatan interventif, dan para da’i lebih mendudukan diri sebagai orang asing, tidak terkait dengan apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh masyarakat.
  2. Dakwah sering diartikan menjadi sekadar ceramah dalam arti sempit.
  3. Masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah sering dianggap masyarakat yang vaccum ataupun steril, padahal dakwah sekarang ini berhadapan dengan suatu setting masyarakat dengan beragam corak dan keadaannya.
  4. Memang benar bahwa kita hanyalah ditugaskan untuk menyampaikan saja[6] sedangkan masalah akhir dari kegiatan dakwah kita serahkan sepenuhnya kepada Allah. Ia sajalah yang mampu memberikan hidayah dan tauik-Nya. Bahkan rosul tidak mampu memberikan hidayahnya kepada yang ia cintai[7]. Namun, hal ini tidak berarti menafikan perencanann, pelaksanaan dan evaluasi dar kegiatan dakwah.
  5. Memang benar pula bahwa Allah SWT akan menjamin kemenangan hak yang kita dakwahkan karena yang hak jelas akan mengalahkan yang batil.[8] Akan tetapi kita sering lupa bahwa berlakunya sunnatullah tersebut dibutuhkan sunnatullah yang lain yaitu kesungguhan[9]
Bagaimana Prinsip dan Strategi yang harus dilakukan ?
1. Memperjelas secara gamblang sasaran-sasaran ideal- Pribadi muslim- Masyarakat Muslim2.Merumuskan masalah pokok umat islam3.Merumuskan isi dakwah4.Menyusun paket-paket dakwah5. Evaluasi kegiatan dakwah : menyadarkan pikiran, menumbuhkan keyakinan dan membangun sistem.

Penutup
Orang islam boleh kalah, tapi islam tidak boleh kalah –Ust. Amien Muchtar-
Pada akhirnya, kita hanya mampu berusaha. Poin-poin yang penulis sajikan di atas hanya segelintir dari gambaran stragtegi dakwah yang telah ada dan ter-maktub dalam berbagai buku yang membahas mengenai dakwah. Jangan pernah menyerah, karena jika menyerah berarti mati.

Wallahu A'lam


[1] Disampaikan pada diskusi PK. Hima Persis UIN @Selasar mesjid 12-3-14 ba’da dhuhur oleh Irfan Murtaqie Zaen Pemilik akun fb : Irfan Murtaqie Zaen. Tercatat sebagai mahasiswa KPI B 6 dan bidgar. Kominfo PK. Hima Persis UIN

[2] Orientalis berarti setiap orang barat yang memperhatikan masalah ketimuran. Dr. Ali al-Kharboutli, ahli sejarah, berpendapat “orientalis adalah para sarjana barat yang mempelajari soal-soal ketimuran (Islam) dari berbagai aspeknya.” Bahkan Dr. Muh. Qutub pernah mengatakan “Orientalis seluruhnya terdiri atas orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

[3] Secara etimologis dakwah berasal dari bahasa arab yang berarti ajakan, seruan, do’a, propaganda, dll. Dakwah merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh umat Islam untuk mengajak kepada suatu kebaikan dan mencegah dari suatu kejahatan. Adapun definisi dakwah secara terminologis yaitu propaganda Islam dalam menyampaikan suatu kebenaran dan mencegah suatu bentuk kemunkaran,

[4] K.H. Drs. Badrudin Hsubky. Dilema Ulama Dalam Perubahan Zaman.Gema Insani Press. 1995. hal. 72-74

[5] Lihat surat (ar-Ra’d : 11)

[6] Lihat Al-qur’an surat Al-Ghaasiyah :21-22

[7] Lihat Al-qur’an Al-Qashas : 56

[8] Lihat Al-Qur’an Al-Isra : 81

[9] Lihat Al-Qur’an Ar-Ra’d : 11

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.

Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.

Halaman

Statistik

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Tertarik ?? Klik iklan di bawah ini !!!!

Popular Posts

Copyright © / Tulis apapun, panen kapanpun !

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger