Tentng pertanyaan yang aku pertanyakan

Hujan saat ini sedang turun dengan deras. Aku sandarkan kepalaku pada jendela kecil tepat di samping tempat tidurku. Aku lihat air mengalir pada kaca dan ciptakan bayangan yang samar tentang wujudmu. Saat itu dirumah sedang tak ada siapa-siapa. Hanya ada aku dan bayangan.

Kusampaikan beberapa pertanyaan untukmu pada air yang mengalir.

Aku bertanya,
“apa kabar denganmu ?”
“apakah kamu baik-baik saja ?”
“masihkah kamu ingat denganku?”
“adakah rindu di hatimu?”
“Adakah kamu bertanya tentang semua pertanyaan yang aku tanyakan kepadamu ?”
“kamu itu nyata atau hanya khayalan belaka?”

Aku tarik selimut dan ku balut tubuh ini. Angin berhemus kencang. Udara semakin dingin. Dan aku di sini sendiri bersama bayangan dalam ruang yang sempit. Dan aku masih bertanya tentang semua pertanyaan yang aku sampaikan pada air yang mengalir.

Aku bertanya,
“apa kabar denganmu ?”
“apakah kamu baik-baik saja ?”
“masihkah kamu ingat denganku?”
“adakah rindu di hatimu?”
“Adakah kamu bertanya tentang semua pertanyaan yang aku tanyakan kepadamu ?”
“kamu itu nyata atau hanya khayalan belaka?”

Mata mulai terpejam dan pertanyaan itu mulai larut bersama mata yang terpejam. Kamu hadir dan perlihatkan wujudmu dalam mimpi yang menipu. Lantas aku bertanya tentang pertanyaan yang aku sampaikan lewat air yang mengalir.

Aku bertanya,
“apa kabar denganmu ?”
“apakah kamu baik-baik saja ?”
“masihkah kamu ingat denganku?”
“adakah rindu di hatimu?”
“Adakah kamu bertanya tentang semua pertanyaan yang aku tanyakan kepadamu ?”
“kamu itu nyata atau hanya khayalan belaka?”

Wujudmu seketika hilang. Mimpi yang aku alami berubah menjadi ruangan yang gelap. Tak ada cahaya sedikitpun yang ada hanya beberapa pertanyaan yang aku sampaikan lewat air yang mengalir.

Aku bertanya,
“apa kabar denganmu ?”
“apakah kamu baik-baik saja ?”
“masihkah kamu ingat denganku?”
“adakah rindu di hatimu?”
“Adakah kamu bertanya tentang semua pertanyaan yang aku tanyakan kepadamu ?”
“kamu itu nyata atau hanya khayalan belaka?”

Aku terbangun dan mulai sadar. Jantungku bergetar semakin cepat saat aku ingat bahwa kamu tadi hadir dalam mimpi. Ku minum segelas air yang telah aku sediakan untuk menenangkan diri. Lantas aku bertanya tentang pertanyaan yang aku sampaikan pada air yang mengalir.

Aku bertanya,
“apa kabar denganmu ?”
“apakah kamu baik-baik saja ?”
“masihkah kamu ingat denganku?”
“adakah rindu di hatimu?”
“Adakah kamu bertanya tentang semua pertanyaan yang aku tanyakan kepadamu ?”
“kamu itu nyata atau hanya khayalan belaka?”

Mungkin aku terlalu memikirkan dirimu sehingga wujudmu hadir dalam mimpi yang menipu. Pikiranku telah terpengaruh oleh ke-elokan sikap dan akhlakmu, pikiranku telah terpengaruh oleh kepolosan dirimu. Pada kenyataannya, kamu hanyalah sesosok harapan. Harapan yang mungkin saja bisa aku miliki jika aku memohon pada pemiliki jiwa.

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.

Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.

Halaman

Statistik

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Tertarik ?? Klik iklan di bawah ini !!!!

Popular Posts

Copyright © / Tulis apapun, panen kapanpun !

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger