Potret jalanan Kota Bandung. " sepanjang jalan Holis-Cibiru "



Tepat pada tengah hari aku duduk terdiam disalah satu tempat yang berada di Holis. Aku duduk di shelter bis TMB (Trans Metro Bandung) yang kini bis itu sudah tidak beroprasi. Sekitar 15 menit aku menunggu bis yang hendak aku tumpangi. Tujuanku adalah komplek Bumi Panyileukan. Kemudian bis itu datang, angkutan yang biasa aku tupangi ini mungkin umurnya sudah cukup lama, terlihat dari tampilan bisnya yang sudah banyak penyokan disudut-sudut tertentu. Aku pun bersegera untuk naik.

Bis itu berjalan perlahan karena didepan telihat lampu lalulintas berwarna merah sudah menyala dan bis pun berhenti. Saat itu aku duduk disebelah kiri dekat jendela, Aku melirik keluar jendela dan melihat 2 anak kecil berumur sekitar 4-5 tahun. Mereka memiliki cirri khas dan berbeda dengan anak yang lain pada umumnya. Mereka memakai baju "dinas", seolah-olah mereka pegawai. Baju "dinas" yang mereka pakai kotor, terdapat robekan pada bagian tertentu. Mereka naik keatas bis dengan menengadahkan tangannya kepada setiap orang yang duduk, sambil mengharapkan simpati dan empati dari orang-orang atas penampilan mereka saat itu. Beberapa uang receh ataupun kertas mereka dapatkan.

Tak lama berselang lampu hijau menyala, tanda setiap kendaraan harus maju. Tukang es, pedagang kaki lima, pedangang asongan menjadi pemandangan yang ku lihat saat bis melaju dengan kecepatan rendah. Pasar Caringin sudah terlewat, bis kembali berhenti saat lampu merah kembali menyala. Seseorang dengan pakaian "dinas" yang lain naik. Namun, "pegawai" ini berbeda dengan anak kecil yang sebelumnya. Dia membawa "senjata" dengan 5 senar yang terdapat pada senjata itu yang dapat berbunyi dengan merdu jika dipetik, apalagi jika didiringi dengan lirik lagu, akan semakin terasa merdu (itu juga kalau suaranya penyanyinya terdengar bagus). 1 hingga 2 lagu dia lantunkan sambil berharap simpati dan empati dari orang yang berada dalam bis. Kepingan dan lembaran uang dia dapatkan.

Lampu merah saat itu menyala dengan durasi 90 detik. Sebelum lampu berubah menjadi hijau, aku sempat melihat sekelompok orang yang berjumlah 5 orang duduk dengan pakaian layaknya anak punk. Salah satu dari mereka ada anak perempuan dengan pakain yang super ketat. Mereka duduk dengan mata yang agak teler.

Bis kembali berjalan, aku sempat tertidur dan ketika bangun aku mengira sudah dekat dengan tempat tujuanku. Ternyata belum, masih terlalu jauh dan aku baru sampai di Buah Batu. Pemandangan yang kulihat kini berbeda, jalanan selalu dipadati oleh kendaraan roda 4 atau roda 2, kemacetan yang panjang selalu terjadi di pemberhentian Buah batu. Di kemacatan yang panjang, lagi-lagi kami ditemani para "pejuang jalanan". Lantunan lagunya bercampur aduk dengan udara yang sangat panas di dalam bis. Tepat di dekat pemberhentian, aku melihat lagi mereka dengan pakaian "dinas" yang khas. Seperti yang sebelumnya, mereka berusaha menarik simpati dan empati orang-orang demi selembar dan sekeping uang. Salah seorang dari mereka berpenampilan seperti orang yang kehilangan kakinya. Ia mendekati para penngendara dengan ngesot dan menengadahkan tangan mereka. Ada juga seorang perempuan berbadan kurus, kulit hitam dan rambut panjang, berjalan tanpa alas kaki sambil bercanda dengan teman-temannya. Masing-masing dari mereka memegang plastik yang isi plastik itu kuning. Mereka dekatkan plastik itu ke hidung mereka dan menghisap bau dari benda yang berwarna kuning itu, dan aku pikir benda kuning itu adalah lem aibon.

Sepanjang jalan aku berfikir ternyata masih banyak orang-orang yang seperti itu. Mungkin kemiskinanlah yang membuat mereka harus seperti itu. Atau mungkin mereka adalah korban para manusia-manusia hebat yang berdasi dengan pekerjaannya menghabiskan uang rakyat, menghabiskan uang Negara untuk kepentingan pribadi. Atau mungkin juga karena mereka harus bersekolah dan untuk membiayai sekolahnya mereka harus mengorbankan rasa malu, harga diri dan kehormatan mereka.

Bandung terkenal dengan gedung satenya. Selain itu juga bandung terkenal dengan gudangnya penyanyi dan surganya belanja. Dan menurut saya, bandung juga terkenal dengan kaum ploletar dan jalanannya yang selalu macet.

Yang saya sebutkan diatas hanyalah sebagian fenomena sepanjang jalan Holis-Cibiru.  Mungkin masih banyak orang-orang dan fenomena-fenomena yang seperti aku sebutkan diatas dibagian kota Bandung yang lain.

NB : Kepada Para pimpinan yang ada di kota Bandung, hal semacam diatas harus lebih diperhatikan lagi agar masyarakat Bandung sejahtera.

 

Rapat Evaluasi Redaksi D'Javu


22 September 2012
Rapat evaluasi

Pagi tadi, redaksi majalah D'javu melakukan rapat evaluasi. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja para anggota sebelum terbit majalah edisi yang ke 5. Adalah Hari Rahman Hakim selaku Pimred majalah D'javu yang menginstruksikan anggotanya untuk melaksanakan rapat evaluasi ini.

Melihat dari jadwal, rapat akan dilaksanakan pada pukul 08.00 wib. Namun, agenda rapat ini ngaret selama 2 jam karena anggota belum hadir semua terlihat hanya ada Pimred yang sedang bermain online dengan akun FaceBooknya, Rijal Khaerul Insan yang masih terlelap tidur bersama 3 anggota D'javu yaitu Hasannudin, Nizar Fahmi, dan Ridho serta Irfan Murtaqie Zaen dan Andari Intan Muslimah yang sedang ngobrol.

Sambil menunggu Rizki sopiandi, S.Kom.I selaku pendiri Forum Pe-SK yang akan memimpin rapat evaluasi, sejenak kami membicarakan mengenai masalah Pers yang ada di Indonesia bersama Ratu, Rijal yang saat itu sudah terbangun dari tidurnya dan Hari yang sedang bermain Pes di laptop milik Nizar, serta Irfan, dan Ridho.

Tepat pada pukul 10.00 Rizki pun datang. Rapat segera dimulai dan anggota yang masih tertidur dibangunkan. Dalam rapat ini dibahas satu persatu rubric yang ada dalam majalah seperti kolom, warta, sorot komunitas, cerbung, sosok, 3 ranah KPI, sastra, tulisan kiriman, galeri. Sebelumnya setiap anggota mendapat tugas untuk mengisi rubric yang ada diatas. Semua anggota dengan antusiasnya memperhatikan Rizki menjelaskan tiap-tiap rubric. Ternyata banyak kesalahan dari anggota baik itu dalam hal penulisan atau dalam proses pencarian data.

Setelah hampir 2 jam 30 menit mendapat penjelasan dari Rizki, para anggota yang mendapat tugas mulai memahami bagaimana proses pencarian data dan bagaimana menuliskannya. Tepat pada pukul 12.30 wib rapat evaluasi berakhir dan di akhir rapat Rizki berpesan : " Tingkatkan kreatifitas kalian dan bersabarlah dalam prosenya ". selain pesan yang barusan Rizki kembali berpesan " Dengan keahlian, uang akan mengikuti. Artinya kita tidak akan susah mencari uang ketika kita memiliki keahlian."


Menuntut profesionalitas PAO


HMJ KPI UIN SGD BANDUNG Himpunan mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (HMJ KPI) adalah organisasi yang berada dalam naungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Organisasi yang dibentuk sebagai wadah dalam mengkomodir segala aspirasi Mahasiswa jurusan baik itu dari segi kompetensi maupun distribusi informasi terkait kebijakan jurusan maupun permasalahan yang terkait dengan kemahasiswaan di jurusan itu sendiri.
Dalam HMJ KPI terdapat struktur organisasi yang terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris umum, Bendahara umum dan beberapa bidang yaitu :

·         Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi
·         Divisi Kewirausahaan
·         Divisi Kode Etik dan Akhlakulkarimah
·         Divisi LITBANG ( Penelitian dan Pengembangan )
Kali ini saya akan menyoroti Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi. Ada beberapa orang yang bertanggungjawab mengurus bidang PAO ini, mereka adalah :

1.      Ansori Hidayat atau yang biasa disapa Andre
2.      Utari
3.      Iis
4.      Asraf
5.      Sandy Gumilar
Dari data yang ditemukan, dalam bidang ini mereka memiliki beberapa program kerja diantaranya :

1.      Mengadakan Musykom
2.      Melaksanakan Pelantikan Pengurus
3.      Melaksanakan sidang pleno tengah
4.      Kaderisasi Mahasiswa KPI
5.      Melaksanakan PKM OMBAK
6.      Melaksanakan Persami
7.      Melaksanakan MILAD KPI
8.      Melaksanakan rapat per-bidang minimal 1 bulan sekali (pada pecan ke 2)
9.      Membuat database seluruh Mahasiswa KPI yang masih aktif dalam Perkuliahan
10.  Membuat seragam KPI
11.  Mengadakan Study Banding
12.  Mempunyai tempat kesekretariatan KPI
13.  Mengadakan aksi yang bersifat incidental dan momentum.
Dari 13 program kerja ini hampir semua programnya terealisasikan dengan baik. Namun, ada beberapa  program kerja yang belum terealisasikan dengan baik. Kenapa dirasa belum terealisasikan dengan baik? 

Buktinya pada tahun lalu ketika OMBAK KPI angkatan 2011 semester 1 pelaksanaannya telat, OMBAK dilaksanakan ketika mau menjelang UAS. Padahal seharusnya OMBAK dilaksanakan sebelum menjelang UAS.

Kemudian program kerja yang lain tentang membuat seragam KPI. Pihak jurusan berjanji akan membuat kemeja KPI ketika pelaksanaan MILAD KPI. Namun nyatanya, sampai sekarang kemeja tersebut belum ada wujudnya. Ketika di konfirmasi kepada Ansori hidayat mengenai kemeja ini pada tanggal 19 september 2012 di lantai 2 gedung Z, memang ada banyak kendala dilapangan yang menghambat pembuatan dan pembagian kemeja ini diantaranya dia menjelaskan :
·         Kurang kontribusi dari anggota PAO yang lain dan yang bekerja hanya dia dan usu.
·         Gambar kemeja yang dirubah-rubah
·         Penagihan uang kemeja yang kurang maksimal sehingga hanya segelintir orang yang baru membayar
Dan diakhir wawancara dia meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat KPI atas keterlambatan kemeja ini.

Serta dari data yang tercatat dari absen sidang Pleno pada tanggal 21 september 2012 yang dilaksanakan di sekre D'javu pada malam hari, tidak semua pengurus Di PAO hadir, hanya ada Utari, Iis, dan Asraf. Kemanakah sisa pengurus PAO?

Jika melihat dari masalah diatas, nampaknya ada ketidak profesionalan dalam bidang PAO ini, terbukti dengan masalah-masalah diatas. Dan ketika akan diwawancara mengenai masalah diatas kepada salah satu dari anggota PAO ini yaitu Sandi Gumilar pada tanggal 24 September 2012, ia mengatakan bahwa ia sedang tidak ada kuliah dan sedang bekerja sehingga tidak bisa untuk diwawancara. Selain kepada Sandi saya bertanya kepada Iis dan dia malah menyuruh saya menanyakan tentang PAO kepada Asraf karena ia sedang ada kuliah.
Ada apa dengan pengurus PAO??

Manusia Makhluk sosial


Michael Dell, pendiri Dell Computers : “satu orang tidak mungkin melakukan semuanya sendirian”
 
Jika kita memperhatikan sebuah ungkapan diatas, ungkapan tersebut hampir sama atau bahkan sama dengan ungkapan " manusia adalah makhluk sosial ". ungkapan tersebut merupakan ciri bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri dan cenderung membutuhkan orang lain dalam melangsungkan kehidupannya. Dikatakan dalam catatan FB kang Rizky Sopiandi, S.Kom.I bahwa semua manusia dengan potensi yang dimilikinya adalah sebuah mekanisme simbiosis mutualisme. Untuk menjadi bermanfaat dan memanfaatkan. Hal ini senada dengan, Orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. 

Begitupun dalam sebuah organisasi, baik itu katakanlah sebuah pemerintahan dalam sebuah masyarakat kecil atau masyarakat besar (Indonesia). Menagement sebuah organisasi haruslah seperti ungkapan yang ada diatas. Mereka satu sama lain saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Sebuah organisasi adalah suatu kumpulan orang yang bekerja sama mencapai tujuan yang sama. Organisasi secara etimologi adalah “Organum”, yaitu alat, bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut istilah adalah Bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Jika melihat dari pengertian diatas kita dapat mengambil sebuah analogi bahwa organisasi itu adalah ibarat sebuah bangunan yang kokoh, mau disatukan dalam komitmen yang sama dan berorientasi pada tujuan akhir. Ketika bangunan itu tidak disatukan maka bangunan itu tidak akan sempurna bahkan hancur. Organisasi atau pemerintah dalam suatu instansi jika para petingginya tidak sejalan dengan komitmen yang telah dibuat, maka pemerintahannya akan kacau.

Dalam hidup bermasyarakat atau berorganisasi biasanya ada semacam perbedaan dan pertentangan pendapat, hal ini lumrah terjadi yang akhirnya menimbulkan konflik. Konflik merupakan gangguan emosi yang merupakan akibat benturan pandangan yang saling bertentangan atau ketidakmampuan menangani pandangan-pandangan dengan pertimbangan realistic maupun moral. Perkelahian, permusuhan, kontroversi atau apa saja yang sering disebut konflik hampir setiap hari terjadi dalam kehidupan manusia, sekalipun tidak selalu terlihat.

Namun, konflik dapat berdampak negatif maupun positif. Bagaimana langkah-langkah menanganinya…?

Ada banyak cara yang saya pelajari dalam menangani suatu konflik yang ada. Bisa saja dengan satu cara konflik itu bisa diselesaikan. Atau ketika dengan satu cara tidak berhasil maka kita harus mencari cara yang lain untuk menyelesakan masalah itu.
Mari kita simak dengan seksama cara-cara yang pernah penulis pelajari berikut ini :

Tahap 1 (KURA-KURA)
Siklus ini dimulai dengan fase antisipasi. Fase ini sering berada dibawah sadar kita. Kita merasa adanya gejala-gejala yang masih sangat halus, misal muka yang mulai cemberut, komentar tajam, orang menutup pintu lebih keras atau lainnya. Kita pada tahap ini seperti tahu bahwa kita berada pada situasi konflik

Tahap 2 (ELANG)
Pada tahap berikutnya kita seperti elang terbang berputar disekeliling kejadian, karakter, mengumpulkan informasi dan mencoba-coba menentukan apa yang harus dilakukan kemudian. Kita menunggu dan melihat.

Tahap 3 (JAMUR)
Jika sumber-sumber konflik tidak berubah, siklus masuk pada tahap jamur. Pada fase ini kita sudah tidak bisa lagi lari sekalipun kita menginginkan. Apa yang tadinya kecil sudah menjadi besar, yang tadinya sedikit menjadi banyak, yang tadinya bisa dihindari sekarang tidak bisa lagi. Semua hal buruk tumb
Tahap 4 (JAGO)
Kini konflik menjadi terbuka. Polarisasi muncul, masalah terbuka jelas, tegangan tinggi dan pertahanan meningkat. Pada tahap ini terkadang kita mengambil langkah murdur kembali pada fase sebelumnya, kemudian kembali maju kearena sebagai jago lagi. Kalau hal ini terjadi, sering kita terjebak pada siklus pendek yang berulang-ulang.

Tahap 5 (MONYET)
Seperti monyet yang suka coba-coba, pada fase ini masing-masing pihak atau salah satu mencoba menerapkan metode/ kombinasi metode untuk menyelesaikan. Penyelesaian bisa tercapai kalau masing-masing pihak merasa puas.

Tahap 6 (MERPATI)
Ketegangan segera menurun, dan energi bisa dialihkan ke masalah yang lebih penting. Masing-masing pihak mencoba mengatasi perasaan buruknya yang sempat muncul pada fase sebelumnya.

Tahap 7 (BURUNG HANTU)
Kunci penting dari siklus agar dapat sempurna ada pada fase ini. Yaitu masing-masing pihak yang terlibat diharapkan melakukan refleksi atas apa yang telah terjadi. Fase refleksi merupakan fase yang sangat penting, tetapi sering dilupakan dan diabaikan. Sedangkan dengan mempelajadi pengalaman dalam konflik kita akan lebih memahami diri kita, organisasi serta orang lain.

Mudah-mudahan apa yang penulis sampaikan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca semua.
Tetaplah berkarya !






 



Halaman

Statistik

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Tertarik ?? Klik iklan di bawah ini !!!!

Popular Posts

Copyright © / Tulis apapun, panen kapanpun !

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger