Tentang Do'a

 Do’a merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan melaksanakan perintah-Nya. (Al Ghafir 60) 

tA$s%ur ãNà6š/u þÎTqãã÷Š$# ó=ÉftGór& ö/ä3s9 4 ¨bÎ) šúïÏ%©!$# tbrçŽÉ9õ3tGó¡o ô`tã ÎAyŠ$t6Ïã tbqè=äzôuy tL©èygy_ šúï̍Åz#yŠ ÇÏÉÈ  
60. dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".
[1326] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Allah mempersilahkan hamba-hamba-Nya agar memohon pertolongan dari segala bencana, memohon perlindungan dari godaan syetan, baik di dunia maupun di akhirat. Agar tidak memikul persoalan di atas pundaknya sendiri, adukanlah kepada zat yang mahakuasa lagi mahaperkasa. Sesungguhnya Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang selalu mengadukan permasalahan kepada-Nya. Maka Allah mengabulkan permintaan dan permohonan hamba-Nya. Dia pun memperingatkan manusia agar tidak menyombongkan diri karena manusia diciptakan dalam keadan sangat lemah, terbatas oleh tempat dan waktu Allah Maha Bersyukur terhadap hamba-hamba-Nya yang mau mendekat dan meminta pertolongan kepada-Nya. Apabila manusia tidak mampu memanfaatkan kesempatan itu, mereka termasuk orang-orang yang tidak bersyukur dan melampaui batas.
Semua makhluk perlu kepada Allah dan membutuhkan apa yang ada di sisi-Nya. Sedang Allah Maha Kaya tidak memerlukan mereka. Nabi saw pernah ber sabda :
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
Siapa yang tidak memohon kepada Allah, maka Allah akan marah padanya.
Para sahabat telah menghayati hal ini, maka tak seorang pun dari mereka meremehkan sesuatu untuk memohon kepada Allah, dan mereka tidak menengadahkan permintaan mereka kepada seorang pun dari makhluk-Nya. Hal ini demikian, karena kecintaan dan kedekatan mereka kepada Rabb mereka, dan karena kedekatan Allah kepada mereka, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah : 186
#sŒÎ)ur y7s9r'y ÏŠ$t6Ïã ÓÍh_tã ÎoTÎ*sù ë=ƒÌs% ( Ü=Å_é& nouqôãyŠ Æí#¤$!$# #sŒÎ) Èb$tãyŠ ( (#qç6ÉftGó¡uŠù=sù Í< (#qãZÏB÷sãø9ur Î1 öNßg¯=yès9 šcrßä©ötƒ ÇÊÑÏÈ  
186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Do’a mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah. Ia merupakan amalan yang paling mulia menurut Allah,serta dapat menolak takdir. Do’a seorang muslim tentu saja dikabulkan, jika sebab-sebab terkabulnya do’a terpenuhi dan tidak ada hal-hal yang menghalanginya. Orang yang berdo’a akan diberi salah satu dari hal-hal yang disebutkan Rasulullah saw dalam sabda beliau :
ما من مسلم يدعو بدعوة ليس فيها اثم ولاقطيعة رحم الا اعطاه الله بها احدى ثلاث : امّا ان تعجل له دعوته واما ان يدخرها له فى الاخرة و اما ان يصرف عنه من السوء مثلها. قالوا اذا نكثر ؟ قال الله اكثر. احمد و الترمذي
Tidaklah seorang muslim berdo’a dengan do’a yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal : akan segera dikabulkan do’anya, atau Allah akan menjadikannya tabungan (pahala) di akherat kelak, atau dengan do’a itu Allah akan menjauhkannya dari kejelekan yang setara dengan do’anya” mereke berkata : “ kalau begitu akan memperbanyak do’a ? Nabi menjawab (aoa yang dimiliki) Allah lebih banyak.”
Do’a ada 2 macam :
a.       Do’a ibadah seperti shalat, dan puasa
b.      Do’a permintaan dan permohonan
Manakah amalan yang lebih utama? Apakah membaca al-Qur’an atau berdizikir? Atau berdo’adan memohon kepada Allah? Secara umu membaca Al-Qur’an adalah amalan yang paling utama, kemudian berdzikir dan pujian, kemudian do’a dan permohonan. Namum terkadang amalan yang tidak begitu utama, dalam kondisi tertentu menjadi lebih utama dari amalan yang diutamakan. Contohnya berdo’a pada hari Arafah lebih utama dari pada membaca Al-Qur’an, dan menyibukan diri dengan membaca dzikir yang ada tuntunannya dari Nabi saw setelah shalat fardu lebih utama dari pada membaca Al-Qur’an.
Do’a menghilangkan dalam sifat khibr atau sombong (dari beribadah kepada Allah) (Al Mu’min 60) Imam Asy Syaukani : ayat tersebut menunjukkan bahwa do’a termasuk ibadah dan Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berdo’a.
2.      Do’a merupakan sesuatu yang mulai bagi Allah.  ‘Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah melainkan do’a’ (HR Ahmad, Bukhari, Ibnu Majah, Tirmidzi, Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Albani).  
Hal ini karena do’a menunjukkan kelemahan seorang hamba. Sebab lapangnya dada, menghilangkan kesedihan, kegundahgulanaan, menghilangkan kesulitan, kesempitan. Dengan do’a, banyak hal yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin, dan sesuatu yang mungkin menjadi sesuatu yang tidak mungkin, begitulah dalam sejarah, tatkala tiga orang pemuda terjebak dalam sebuah Goa; goa tersebut tertutup oleh longsoran batu sehingga menutupi jalan untuk mereka keluar dari goa tersebut. Maka putuslah semua harapan mereka, akal tak mampu berpikir, fisik tak mampu berbuat. Saat itu, satu-satunya kemungkinan adalah mereka mati karena kelaparan dan kehabisan oksigen.  Namun untung salah seorang diantara mereka ada yang teringat akan pertolongan Allah swt, maka bersegeralah ia berdo’a kepada Allah swt, di luar dugaan batu yang menutupi mulut goa tadi bergeser sedikit dengan hempasan angin, maka berdo’a pula teman yang satunya lagi, dengan pertolongan Allah, bergeser lagi perlahan batu yang menutupi goa tsbt. maka berdo’a pula teman yang satunya lagi, dengan pertolongan Allah, bergeser lagi perlahan batu yang menutupi goa tsbt.sehingga dengan ijin Allah swt keluarlah ketiga pemuda tadi dari goa, yang menjebaknya.
3.      Sebagai sebab untuk menolak kemurkaan Allah, sebab orang yang tidak berdo’a kepada Allah, Allah akan murka kepada-Nya. ‘Barangsiapa yang tidak meminta, memohon kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya’ (HR Ahmad, Tirmidzi, Hakim, dihasankan oleh Syaikh Albani).  
Berbeda dengan tabiat manusia, yang tidak senang apabila diminta. Pemberian dan karunia yang dilimpahkan karena dzikir ini tidak pernah dilimpahkan karena amal yang lain. Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkan
لا اله الا الله وحده لاشريك له , له الملك وله الحمد وهو على كل شئ قدير 

‘Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu’ (sebanyak) seratus kali dalam sehari, maka dia mendapat pahala seperti pahala membebaskan sepuluh budah wanita, ditetapkan baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus keburukan dan hal itu menjadi perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari, dan tidak ada seorangpun yang membawa sesuatu yang lebih baik daripada apa yang dibawa oleh orang itu, kecuali orang yang melakukannya lebih banyak lagi’ (HR.Bukhari, Muslim). 
Dari Abu Hurairah ra dia berkata “Rasulullah saw bersabda: ‘Aku mengucapkan
سبحان الله , والحمد لله , ولا اله الا الله , والله اكبر 
Maha suci Allah, segala puji milik-Nya, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan Allah Mahabesar,’ lebih kusukai daripada terbitnya matahari” (HR. Muslim, At-Tirmidzi)
Dari Tsauban ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : barang siapa yang mengucapkan
رضيتُ بالله رباً, وبالإسلام ديناً، وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبياً
‘Aku ridha kepada Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad saw sebagai Nabiku,’ maka ada hak atas Allah untuk meridhainya”(Hasan, At-Tirmidzi).
Rasulullah saw juga bersabda: “Barangsiapa yang masuk pasar seraya mengucapkan
لا اله الا الله وحده لا شريك له , له الملك وله الحمد يحي ويميت وهو حي لا يموت بيده الخير وهو على كل شئ قدير
‘Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian, Yang menghidupkan dan mematikan, Dia hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Mahaberkuasa atas segala sesuatu Maka Allah menetapkan baginya sejuta kebaikan, menghapus sejuta kesalahan dan meninggikan baginya sejuta derajat” (Hasan, HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan yang lainnya)

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.

Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.

Halaman

Statistik

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Tertarik ?? Klik iklan di bawah ini !!!!

Popular Posts

Copyright © 2025/ Tulis apapun, panen kapanpun !

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger