Sudah
hampir berumur satu abad Persatuan Islam atau yang sering dikenal dengan PERSIS
semenjak didirikannya pada tahun 1923 di Bandung. Jam’iyah ini didirikan oleh
sekelompok orang yang tertarik pada kajian-kajian aktifitas keagamaan.
Persatuan Islam muncul karena tuntutan perkembangan kebangkitan dunia islam.
Gerakan Persatuan islam terkenal dengan pemberantasan TBC (tahayul, bid’ah, dan
khurafat). Yang oleh ibnu taimiyah (1263-1328) gerakan ini disebut “Muhyi Asar
As-Salaf” membangkitkan kembali ajaran Rosul dan tabi’in yang berpedoman kepada
Alqur’an dan As-sunnah.
Gerakan
salaf muncul ke Indonesia pada abad ke 18 di Minangkabau oleh Haji Miskin
julukan Harimau nan Salapan: Tuanku Haji Miskin, Tuanku di Kubu Sanang, Tuanku
di Koto Ambalau, Tuanku di Ladang Lawas, Tuanku di Padang Luar, di Galung, di
Lubuk Aur, dan Nan Renceh.[1]
Persis
berasal dari pertemuan kenduri, oleh H.M. Zamzam dan H.M. Junus, lalu menjadi
kelompok penelaah (study club) dalam bidang keagamaan. Menamakan kelompoknya
“Persatuan Islam”, maka resmi didirikanlah organisasi. Nama “Persatuan Islam”
mengisyaratkan rûh al-ijtihâddan jihad, persatuan pemikiran Islam, persatuan
rasa Islam, persatuan usaha Islam, dan persatuan suara Islam. Diilhami oleh
surat Ali Imran : 103, dan hadits Turmuzi.
(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $Yè‹ÏJy_ Ÿwur (#qè%§xÿs? 4 (#rãä.øŒ$#ur |MyJ÷èÏR «!$# öNä3ø‹n=tæ øŒÎ) ÷LäêZä. [ä!#y‰ôãr& y#©9r'sù tû÷üt/ öNä3Î/qè=è% Läêóst7ô¹r'sù ÿ¾ÏmÏFuK÷èÏZÎ/ $ZRºuq÷zÎ) ÷LäêZä.ur 4’n?tã $xÿx© ;otøÿãm z`ÏiB Í‘$¨Z9$# Nä.x‹s)Rr'sù $pk÷]ÏiB 3 y7Ï9ºx‹x. ßûÎiüt6ムª!$# öNä3s9 ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷/ä3ª=yès9 tbr߉tGöksE ÇÊÉÌÈ
103.
dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.
يد
الله
مع
الجماعة
“Kekuatan
Allah itu beserta jama’ah”[2]
Pada
waktu berdirinya, umat terbelenggu oleh fatwa-fatwa tidak berdasar Alquran dan
Sunah, hanyut antara unsur Islam dan unsur pra-Islam.[3]
Visi Jam’iyah Persis: terwujudnya
al-Jamaah sesuai tuntutan Alquran dan Sunah.
Misi: (1)mengembalikan umat kepada
Alquran dan Sunah. (2)menghidupkan ruh al-jihad, ijtihad dan tajdid.
(3)mewujudkan Mujahid, Mujtahid, dan Muwahid. (4)meningkatkan kesejahteraan
umat.[4]
Tujuan:
terlaksananya syariat Islam berlandaskan Alquran dan Sunah secara kâffatdalam
segala aspek kehidupan. [5]
Pendidikan
Persatuan Islam
1.
Tahun 1924:Penyelenggaraan kelas
pendidikan akidah dan ibadah serta kursus-kursus.
2.
Tahun 1927,kelas khusus kelompok
diskusi untuk anak muda yang telah menjalani studi di sekolah pemerintah.
3.
Tahun 1930, Pendis didirikan A.A.
Banaama. Maret 1936,pesantren. Tahun 1942, dibuka tingkat Ibtidaiyah.
4.
Tahun 1950,dibuka Tsanawiyah.
Tahun 1955, tingkat Tajhiziyah dan Mu’allimin.[6]
5.
Tahun 1955 mulai melakukan
standarisasi dan penyeragaman kurikulum.
6.
Pendis, cikal bakal pendidikan
formal yang didirikan oleh M. Natsir, karena adanya ketimpangan yang dirasakan
terhadap rakyat pribumi atas penindasan penjajah Belanda, masyarakat dalam
garis kebodohan dan keterbelakangan, banyak yang tidak paham ajaran universal
yang terdapat dalam kitab suci Alquran,rendahnya pemahaman agama.[7]
7.
Pesantren, bertujuan untuk
mencetak kader-kader Persis yang paham dalam bidang agama dan kemudian dapat
menjadi mubalig yang sanggup menyiarkan.[8]
8.
Nama lembaga pendidikan yang
dipilih A. Hassan yaitu “pesantren”. Pada umumnya, pesantren memang dimaksudkan
untuk mendidik calon-calon ahli agama (ulama).
9.
Pendidikan Tinggi, tahun 80-an
Pesantren Persatuan Islam Bandung masih bertahan dengan pendidikan dasar dan
menengahnya.Tahun 90-an dibuka Pesantren Persatuan Islam Tinggi (PPT).Di
Bangil, tahun 1962Universitas Pesantren Islam (UPI).[9]
10. Pendidikan
tinggi, keputusan Pedoman1984, disebut "Pesantren Luhur”.[10]
Tujuan Umum Pendidikan Persis
1.
Tujuan umum pendidikan Persis
pertama kali dirumuskan ialah untuk mencetak muballigîn.
2.
Tujuan ini penekanannya mubalig
yang fâqihmemahami agama secara mendalam.
3.
Perkembangan tujuan selanjutnya,
ialah terwujudnya kepribadian muslim yang tafaqquh fi al-dîn.
4.
Pendidikan formal Persis adalah
pendidikan yang berorientasi pada Islam, bersistem, berlandaskan pada teori
ilmu pendidikan dan tujuan nasional, serta mengacu pada komponen-komponen
pendidikan
5.
Pendidikan formal Persis bertujuan
membentuk generasi yang tafaqquh fi al-dînmelalui upaya tanmiyat(pengembangan)
dan tajdîd(pembaharuan).
6.
Tafaqquh fi al-dînmerupakan ciri
khas tujuan pendidikan Persis, karena ingin melahirkan fuqahâ‟.
7.
Maka, penekanan pada pengkajian
Agama yang mendalam (tafaqquh) mendapat perhatian yang besar. Jika tidak
demikian, akan sulit untuk melahirkan fuqahâ‟sebagai generasi pelanjut.
8.
Kurikulum yang digunakan sekarang
lebih komprehensif, mandiri, proporsional, terintegrasi, serta dikelompokkan ke
dalam al-„Ulûm al-Šar„iyat, al-„Ulûm al-Kauniyat, al-„Ulûm al-Insâniyatdan
Program Unggulan.
9.
Penekanan pada mata pelajaran
agama lebih besar dari mata pelajaran umum,
10.
Pola organisasi kurikulum
berdasarkan pada mata pelajaran terpisah-pisah dan mata pelajaran gabungan
(untuk pendidikan pesantren jenjang pendidikan dasar dan menengah).
11.
Kurikulum pendidikan tinggi
mengacu pada Diknas dan Depag, kecuali Ma'had Aly.
12.
Kurikulum Persis dikategorikan
modern dan bersifat dinamis.
13.
Pendidikmemiliki kualifikasi
akademik minimal, berkemampuan sesuai bidang ilmunya, mewakafkan diri, memiliki
sifat kebapakan (abawiyat), berakhlak mulia, hidmatyang tinggi, dan tugas utama
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, di samping pada umumnya
sebagai da'i.
14.
Peserta didikdisiapkan untuk
menjadi mubalig, pendidik dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,
serta menjadi insan yang berakhlak karimah,melalui bai'at santri, disiapkan
agar menjadi pemimpin masa depan dan menjadi pendidik generasi lanjut yang siap
melestarikan nilai-nilai Islam, lewat pelatihan dan kegiatan jam'iyah santri
Rijalul Ghad (RG) dan Ummahatul Ghad (UG).
15.
Di antara ciri khas dalam proses
pendidikan Persis ialah waktu kegiatan belajar-mengajar yang digunakan mengacu
kepada kalender Hijriyah, metode pembelajaran menggunakan sistem madrasi(klasikal),
dan bahś al-kutubtermasuk pada program unggulan.
16.
Evaluasimencakup semua komponen
pendidikan.
17.
Evaluasi terhadap peserta didik
dilakukan pada akhir satuan pelajaran, akhir caturwulan, akhir semester dan
ujian akhir pesantren (UAP/EBTA).
18.
Pada masa sekarang ada evaluasi
tengah semester.
19.
Teknik evaluasi:lisan, tulisan dan
praktek.
20.
UAP diatur oleh Bidgar Dikdasmen
PP. Persis dengan sistem sentralistik
21.
Kelembagaan pendidikanterdiri dari
jenis pendidikan pesantren (keagamaan) dan sekolah (umum).
22.
Jenis pendidikan pesantren:
Ibtidaiyah, Diniyah Ula, Tajhiziyah, Tsanawiyah, Diniyah Wustha, Mu'allimin
program Ilmu Agama, IPA, IPS dan Bahasa, dan Aliyah program Ilmu Agama, IPA,
IPS dan Bahasa,
23.
Jenis pendidikan sekolah: SD, SMP,
SMK dan SMA program IPA, IPS dan Bahasa.
24.
Jenjang pendidikan mencakup
pendidikan dasar, menengah dan tinggi.
[1] Dadan
Wildan, Pasang Surut Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia, hlm.17
[2] Wildan,
Sejarah Perjuangan, hlm. 29-30
[3] Wildan,
Sejarah Perjuangan, hlm. 41
[4] Qanun
Asasi Qanun Dakhili Persis 2005, hal. 125
[5] Qanun
Asasi Qanun Dakhili Persatuan Islam 2005, hal. 7
[6] Federspiel,
Labirin Ideologi, hlm. 150, Wildan, Sejarah Perjuangan, hlm.45, 134, Noer, Gerakan
Modern, hlm.101
[7] Tiar
Anwar Bachtiar, Sejarah Pendidikan Persatuan Islam, dari "Pendis"
sampai "Pesantren Persis" (1936-1983), t.th), hlm. 16
[8] Bachtiar,
Sejarah Pendidikan, hlm. 19
[9] Bachtiar,
Sejarah Pendidikan, hlm. 30, Dis: hal. 20)
[10] Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Pesantren Persatuan Islam1984, hal. 2
0 comments:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.
Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.