Realita "Cinta"


Miris melihat mereka seperti ini. Ada banyak hal yang harus di Evaluasi terkait dengan peristiwa disamping. Evaluasi ini tidak harus dilakukan oleh satu pihak saja, namun setiap elemen masyarakat juga harus meg-evaluasi mengapa hal ini dapat terjadi.

Anak-anak seperti mereka seharusnya tidak melakukan hal tersebut. Sudah sewajarnya mereka bermain, bercengkrama dan bersosialisasi dengan anak-anak yang lain guna meningkatkan emosional dan meningkatkan perkembangan diri mereka. Dan sudah seharusnya mereka memulai meningkatkan kreatifitas mereka untuk masa depan dan kehidupan mereka yang lebih baik.

Belum saatnya mereka berhubungan atau mengenal masalah percintaan dengan lawan jenisnya. Hal ini sangat tidak wajar, yang mereka perlukan adalah pendidikan dan ilmu agar mereka dapat berprestasi. Jika kita perhatikan, ada  hal yang menyebabkan mereka menjadi seperti itu.

Dalam Teori Komunikasi ada yang dinamakan Cultivation Theori, cultivation berarti penanaman, Cultivation Theory- Teori Kultivasi-, adalah sebuah teori dalam konteks keterkaitan media massa dengan penanaman terhadap suatu nilai yang akan berpengaruh pada sikap dan perilaku khalayak. Dalam teori ini, yang berpengaruh dan memiliki andil besar dalam penanaman serta pembentukan nilai-nilai adalah televisi.

Pada 1960, Profesor Gerbner melakukan penelitian tentang “indikator budaya” untuk mempelajari pengaruh televisi. Profesor Gerbner ingin mengetahui pengaruh-pengaruh televisi terhadap tingkah laku, sikap, dan nilai khalayak. Dalam bahasa lain, Profesor Gerbner memberikan penegasan dalam penelitiannya berupa dampak yang di timbulkan televisi kepada khalayak.

Jika kita perhatikan antara peristiwa dan teori komunikasi di atas, yang menyebabkan anak-anak seumuran mereka ingin mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang “CINTA” ialah televisi. Kita sama-sama mengetahui bahwa saat ini tayangan ditelevisi sebagian besar adalah masalah percintaan.

Mereka sepertinya menemukan kepuasan tersendiri setelah menonton dan kemudian mempraktekan ras cinta dan kasih sayangnya. Pemenuhan kepuasan ini yang belum saatnya mereka penuhi. Cinta dan kasih sayang dari orang tua lah yang seharusnya mereka rasakan.

Selain akibat dari menonton televisi, faktor pemenuhan nilai-nilai ke-agamaan yang kurang juga dapat berdampak seperti itu. Ilmu ke-agamaan haruslah sejak dini kita ajarkan kepada mereka agar keimanan mereka semakin bertambah kuat. Agar dapat terpenuhi nilai-nilai ke-agamaan dalam diri anak, maka alternatifnya orang tua harus menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren.

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.

Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.

Halaman

Statistik

15,640
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Tertarik ?? Klik iklan di bawah ini !!!!

Popular Posts

Copyright © 2025/ Tulis apapun, panen kapanpun !

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger