Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.
Oleh : Irfan Murtaqie Zaen[1]
Al-Qur’an yang merupakan salah satu bukti
kebenaran nabi Muhammad SAW, sekaligus petunjuk umat manusia kapan dan di mana
pun, memiliki berbagai macam keistimewaan. Keistimewaan
tersebut, antara lain, susunan bahasanya yang unik mempesonakan, dan pada saat
yang sama mengandung makna-makna yang
dapat dipahami oleh siapapun yang memahami bahasanya, walaupun tentunya tingkat
pemahaman mereka akan berbeda-beda akibat berbagai faktor.
Al-quran juga merupakan sumber inspirasi bagi para intelektual muslim dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak ada seorang pun yang meragukan keaslian
dan keautentikan Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai khataman
nabiyyi (penutup para nabi). Alquran sebagai kalam ilahi memiliki 2 dimensi
sekaligus yaitu spiritual dan intelektual. Adalah merupakan ibadah bagi kita
jika kita membacanya dan pahalanya pun tidak di hitung satu kalimat atau satu
ayat, namun pahala yang akan didapat oleh kita dihitung perhuruf. Tidak hanya
itu juga, pahala dari huruf-huruf yang kita baca juga masih bisa dikali
lipatkan.
Selain membaca Al-quran itu ibadah, dengan
membaca juga kita sudah bisa berkomunikasi dengan Allah. Kita juga tahu bahwa
membaca merupakan kegiatan penting dalam dunia keilmuan. Membaca Alquran itu
sebagai ibadah adalah merupakan sebuah dorongan religius kepada kaum muslim
untuk mengaktifkan pendayagunaan akal pikiran guna memahami makna teks-teks
Al-quran.
Dalam Al-quran terdapat banyak sekali ayat
yang membicarakan bahwa ilmu dan pengetahuan merupakan ciri kualitas kemuliaan
manusia. 5 ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad berkaitan dengan
kegiatan keilmuan. Dalam ayat lain Allah berfirman : “Hai orang-orang beriman
apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Al-quran mengajak manusia untuk mempelajari
ilmu-ilmu kealaman, metematika, filsafat, sastra dan semua ilmu yang dapat
dicapai semua manusia. (‘Allamah Thabathaba’i : penulis kitab tafsir yaitu
tafsir Al-mizan)
Ketika kita mempelajari lafal-lafal Al-quran
maka lahirlah ilmu tajwid dan ilmu qira’ah. Ketika kita membahas makna-makna
ayat, muncullah pemahaman dan penafsiran. Dan dari situlah muncul ilmu tafsir,
asbab nuzul, tanzil, muhkan, mutsyabih dan nasikh mansukh. Ketika membaca
ayat-ayat hukum maka lahirlah ilmu fiqih dan ushul fiqih dan juga ilmu hadis
sebagai penjelas dan penafsir ayat.
Keindahan bahasa yang terdapat dalam Alquran
merupakan anugrah yang sangat luar biasa sehingga mendorong kaum intelektual
muslim mengkaji ilmu-ilmu seperti ilmu tata bahasa (sharf), nahwu, ma’ani,
bayan, balaghah, badi, lughah dan fiqih Al-lughah, yang pada akhirnya
menggiatkan sarjana muslim dalam ilmu-ilmu kesusastraan.
Dari penjelasan penjelasan diatas,
Thabathaba’i (1987:117) menyimpukan : “Dapat dikatakan dengan jelas bahwa
al-quran merupakan faktor pendorong pertama bagi kaum muslim untuk mempelajari
ilmu-ilmu rasional, baik ilmu kealaman maupun ilmu matematika dan filsafat.
Selain Thabathaba’i, Qadir merangkum hasil
penelitiannya “Tidak ada keraguan bahwa kaum muslim menerima inspirasi untuk
pemikiran filosofis dan ilmiah dari al-quran dan sabda Nabi saw”
Filsuf Muhammad Iqbal menyatakan bahwa
nilai-nilai Al-quran berkarakter dinamis, konkret, nyata yang mendorong kaum
muslim melakukan eksperimen dan berfikir induktif.
[1] Mahasiswa KPI B IV, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN SGD Bandung. Koordinator komunitas menulis KPI (Exellentbee)
0 comments:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.
Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.