Tak henti-hentinya aku berfikir
tentang sebuah perasaan yang orang lain
pasti juga merasakan hal yang sama. Perasaan yang timbul entah dari mana
asalnya. Perasaan yang tiba-tiba datang begitu saja. Ia adalah perasaan
mencintai dan menyayangi seseorang. Sulit
aku mengerti tentang perasaan itu. Namun, aku selalu berusaha untuk memahami bagaimana mengendalikan perasaan itu.
Perasaan itu datang beberapa
bulan kebelakang saat aku tidak sedang berbuat apa-apa. Dia datang begitu saja
tanpa ada pembeitahuan ataupun permisi. Aku terkadang merasa jengkel pada
perasaan itu. Ia selalu saja membuat diriku merasa rindu bahkan tak menentu. Seandainya
saja ia mudah aku kendalikan, akan aku jadikan perasaan itu sebagai kekuatan
agar aku senantiasa mengerjakan sesuatu atas dasar perasaan itu.
Namun apalah daya, aku
benar-benar tidak bisa mengendalikan perasaan itu. Ia terus berkeliaran dalam
hati dan juga pikiranku. Pernah suatu hari aku berusaha untuk melupakannya, ia
bagai mimpi yang tak pernah bisa aku hindari, ia terus menerus datang menemani
dan menghiasi hari-hariku. Terkadang aku bersemangat karenanya, terkadang aku
jatuh karenanya.
Hari-hari yang aku jalani bagai
bunga yang sedang mekar saat perasaan itu tumbuh subur dalam hati. Dan hari-hari
yang aku jalani bagai bunga yang layu saat ia tak disiram dan disinari cahaya
matahari. Lagi-lagi aku harus terheran pada perasaan itu, bisa-bisanya ia
membuat hari-hariku seperti itu. Namun, harus demikianlah keadaannya.
Apakah kamu tahu kenapa perasaan
itu datang begitu saja ? ya, kamu benar, karena ada hal yang membuatku kagum
bahkan membuatku cinta padanya. Ia adalah sosok manusia yang cantik, baik,
sholehah. Seseorang yang berjuluk wanita yang berjalan dalam cahaya Allah yang
memiliki tekad kuat.
Pada akhirnya aku mengetahui
identitas perasaan itu. Ia berasal dari sebuah ilmu yang bernama filsafat. Ia adalah
philos (kata dasar dari filsafat) yang memiliki arti cinta. Ia bersifat abstrak
dan sulit untuk dipahami, dan untuk memahaminya aku perlu sebuah proses. Proses
yang teramat lama untuk memahaminya.
Guruku pernah bilang tentang
cinta itu, “kamu tidak seharusnya mengatakan kepada seseorang bahwa aku cinta
kamu. Yang harus kamu bilang kepada dia adalah aku dalam proses mencintai kamu”
Guruku berbicara seperti itu
karena memang cinta itu butuh proses. Bahkan yang lebih mengagetkan lagi adalah
saat guruku bilang “ kalau kamu bicara “aku cinta kamu” maka kamu telah berdusta.
Karena apa yang kamu ucapkan adalah puncaknya. Bisa saja kamu bilang cinta
kepadanya, mungkin besoknya atau hari-hari selanjutnya kamu cinta kepada yang
lain”.
Dari apa yang dibicarakan oleh
guruku tadi ternyata benar, semua perlu adanya proses.
“aku dalam proses mencitaimu”
adalah kata yang tepat untukku saat ini. kata yang tepat untuk aku ucapkan
kepadamu (wanita yang berjalan dalam cahaya Allah yang memiliki tekad kuat). Karena
bagaimanapun keadaannya, dimanapun tempatnya dan kapanpun waktunya, aku akan tetap
berusaha untuk mencintaimu dan menyayangimu (proses). Karena sebuah proses tak
pernah ada ujungnya.
Aku Dalam
Proses Mencintai dan menyayangimu
Tak ada yang mengerti akan keadaan
Hanya ada berjuta kemewahan dalam sebuah perasaan
Oh malam, kemilau berjuta bintang ramaikan gelapmu
Rasa bahasa yang tak berwujud bertumpu pada hati yang pilu
Itulah perasaan yang menggumuli hati tak bertuan
Qadar akan menjadi sebuah suratan dari Tuhan
Oh tintaku, janganlah kau diam dalam satu makna yang aku tulis
Harusnya kau bisa ungkapkan semua rasa dalam untaian kata yang
berbaris
Nyanyian merdu seekor jangkrik menyergap rasa yang penuh tanya
Untuk apa rasa itu hadir? untuk apa ia datang jika ia tak mampu
mengungkap?
Resah, sungguh resah.
Untukmu (wanita yang berjalan dalam cahaya Allah yang memiliki
tekad kuat), yang mendiami ruang tanpa
harus orang lain tahu
Lafadz kan terlantun dalam balutan bibir yang berdzikir
Lama aku hafal, namun terasa kelu ketika aku lafal
Aku akan sangat rindu jika amanat perasaan tak dapat
tertuangkan
Hanyalah rindu pada ruang kertas kosong yang aku ciptakan
Anganku terbang melayang saat lamunan menghampiri
Zona masa depan mampu tertembus bersama ilusi tak bertepi
Malam memberikan kenyamanan bersama hening yang menghanyutkan
Angin berikan kesejukan dan membawa lebih jauh ilusi
kekedalaman
0 comments:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.
Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.