Sejatinya islam adalah satu-satunya
agama yang diridhai oleh Allah swt. Islam sampai saat ini telah menyebar
keseluruh dunia. Hal ini dikarenakan peran para pejuang yang dulu tidak pantang
menyerah untuk menyebarkan dan menegakkan agama islam. Dahulu orang-orang harus
menelusuri jalan setapak, melewati padang pasir yang sangat gersang untuk
mencari sebuah ilmu dari satu kota ke kota lainnya. Namun berbeda dengan zaman
sekarang, zaman kemajuan dimana teknologi dapat dengan mudahnya menemukan apa
yang kita inginkan.
"manusia tengah mengarah pada
relitas virtual, halusinasi menjadi nyata dan nyata hanya sekedar imajinasi"
–Mark Siouska-
Begitulah ungkapan Mark Slouska,
seorang pengamat media Amerika yang menulis catatan tentang geliat masyarakat
virtual saat ini. Dalam bukunya itu –Dinamika Budaya Cyberspace- Mark
menjelaskan bagaimana retaknya hubungan emosional dalam kehidupan nyata dan
cenderung mengalihkan kehidupannya pada dunia maya. Perkembangan teknologi
informasi saat ini mengalami loncatan yang cukup signifikan dalam kancah
kehidupan manusia.
Di satu sisi, kita dapat mengatakan
bahwa geliat perkembangan tersebut sebagai bagian dari elaborasi dan eksplorasi
ilmiah umat islam dalam mengembangkan potensi akliah dan daya majunya. Di sisi
lain, tak dapat kita pungkiri, perkembangan tersebut dapat menciptakan
keretakan, membangun jurang menganga bahkan menghancurkan peradaban manusia
sendiri yang selama ini terbangun. Dua hal tersebut merupakan sebuah kewajaran
sebagai konsekuensi logis terhadap penciptaan sebuah instrument atau pelengkap
manusia di muka bumi ini. Yakni baik vs buruk.
Kita bisa melihat, saat ini banyak
upaya-upaya yang dilakukan oleh mereka yang anti islam. Mereka berusaha
mendoktrin umat islam dengan menyerang psikologis umat islam, sehingga citra
islam terlihat jelek dimata umatnya sendiri yang akhirnya membuat kesimpulan
bahwa islam adalah agama yang radikal yang mengajarkan perang, islam adalah
agama teroris.
Lantas mengapa mereka bisa mengubah ideologi islam yang
diajarkan kepada umatnya? Itu dikarenakan media terbesar saat ini dikuasai oleh
mereka terkhusus Israel. Maka mereka yang menguasai media dapat memunculkan
citra terhadap apapun secara masif. Artinya kita sebagai umat islam telah
menjadi korban media informasi yang ada.
Nampaknya memang benar bahwa sampai
saat ini, mereka tidak akan ridha dan berusaha membuat keretakan diantara
kesatuan umat islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. 02:120 yang artinya
:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Sebagai agama yang mengemban tugas
suci dakwah, islam harus sesuai dengan perkembangan zaman. Islam dijadikan
sebagai sumber rujukan dari pengetahuan manusia yang ada. Yang jadi
permasalahnnya adalah bagaimana umat islam mengambil sikap dalam menghadapi
geliat perkembangan informasi saat ini? Media informasi menjadi salah satu
solusi untuk menangani hal itu. Saat ini ada 3 media informasi dunia yakni
media lisan, media tulisan, dan media digital.
Digitalisasi dakwah saat ini menjadi
satu hal yang sedang dikembangkan. Karena dengan hal ini ajaran islam dapat
terpublikasikan dengan baik. Meskipun disatu sisi memang media dikuasai oleh merek yang anti dengan islam.
Namun jangan salah, sekarang banyak umat islam yang mampu memanfaatkan
teknologi informasi saat ini demi kelangsungan dakwah islam. Sebagai bukti
banyak sekali instrument media seperti blog, jejaring social, dan yang lainnya,
yang membahas mengenai islam.
0 comments:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritik dan saran saya tunggu.
Semoga hari ini menjadi hari yang penuh dengan kemuliaan dan penuh dengan harapan. Semoga Allah senantiasa membimbing, memberi petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita.